Celta de Vigo Team asal Liga Spanyol

 Celta de Vigo Team asal Liga Spanyol


Sejarah Celta de Vigo

RC Celta de Vigo adalah sebuah tim sepak bola Spanyol yang berbasi di Vigo. Tim ini didirikan pada tahun 1923. Klub ini memainkan pertandingan kandang nya di stadion Balaidos yang berkapasitas 31.500 penonton.
Awal mula berdirinya klub ini berasal dari seorang penulis olahraga untuk Faro de Vigo. tentang perlunya gerakan unitarian (gerakan keagamaan) pada 1915.Slogan gerakannya adalah "Todo por y para Vigo" yang artinya "semua untuk dan untuk Vigo"

Celta Vigo sendiri merupakan gabungan dari dua klub yang ada di kota Vigo, Spanyol. Yang melakukan pertemuan Federasi Sepakbola di Madrid pada tahun 22 Juni 1923 dan berlanjut ke pertemuan umum tahunan (RUPS) pada 10 Agustus 1923.


Kembali nya Semangat ‘Euro Celta’

Sejak didirikan pada 23 Agustus 1923, klub Spanyol berjulukan Os Celestes memang sangat jarang mengukir prestasi. Hasil terbaik yang pernah mereka ukir adalah finis di posisi 4 klasemen akhir musim 2002/2003. Hasil spektakuler tersebut membekas di sejarah karena membuat mereka berhak tampil untuk pertama kali dan satu-satunya sepanjang sejarah klub di pentas Liga Champions.

Musim 2002/2003 adalah musim paling dikenang dari Celta vigo, karena mereka finis di empat besar klasemen akhir La Liga, yang berarti berhak lolos ke Liga Champions. Mimpi indah ini berlanjut hingga ke fase grup dan fase 16 besar sebelum dikalahkan oleh Arsenal. Dua musim bersejarah tersebutlah yang membuat para jurnalis menjuluki Celta Vigo dengan sebutan ‘EuroCelta’. Klub yang sudah lama menjadi partner perusahaan otomotif Citroen ini sempat berkubang selama lima musim di kasta kedua sampai akhirnya kembali berlaga di liga utama pada tahun 2012.


Perjuangan Ditengah Badai

Realita yang kejam pun  harus dihadapi ketika menghadang. Celta Vigo yang minus pemain bintang susah payah menghadapi musim comeback mereka di La Liga. Butuh dua pelatih (Paco Herrera dan Abel Resino) bergantian menangani mereka di musim 2012/2013, sebelum akhirnya finis di posisi 17 klasemen akhir.

Manajemen Celta pun berbenah. Kedatangan pelatih Luis Enrique di pertengahan 2013 merevolusi aktivitas mereka di bursa transfer. Hasilnya cukup terasa ketika kombinasi para jebolan akademi lokal seperti Santi Mina, Hugo Mallo dan Jonathan Jonny Castro dengan para alumni Barca yaitu Andreu Fontas, Nolito dan Rafinha (dipinjam semusim dari Barca) cukup sukses. Skuat Celta yang diremajakan Luis Enrique ini finis di posisi sembilan klasemen akhir 2013/2014. Hasil yang cukup membanggakan, dan tentunya mengantarkan Lucho ke kursi pelatih kepala Barcelona.

Celta Vigo kini ditunggu klub raksasa Inggris, Manchester United, di semifinal. Namun, dengan catatan menyingkirkan Shakhtar Donetsk (Ukraina), Krasnodar (Rusia) dan Genk (Belgia) di babak-babak sebelumnya, tak ada alasan bagi Aspas dan kawan-kawan untuk merasa gentar dengan nama besar Setan Merah.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama